Analisis Tujuan dan Algoritma dari Game
1. Game Snake
Game Snake menggunakan Algoritma Minimax. Algoritma Minimax dalam game Snake dibuat berdasarkan prosedur Minimax untuk mendapatkan langkah terbaik dari posisi yang ada. Setiap posisi memiliki nilai yang dapat dihasilkan dari langkah terbaik, dengan berasumsi bahwa AI akan selalu mencoba memaksimalkan nilai, ketika lawan akan mencoba untuk meminimalkannya. Ketika prosedur minimax mencapai akar pada pohon pencarian (posisi saat tersebut), akan menghasilkan langkah terbaik dengan asumsi lawan akan menggunakan kriteria evaluasi yang sama. Beberapa versi program yang dibuat kebanyakan telah menerapkan algoritma pemotongan alpha-beta. Terdapat dua macam metode, yang disebut rote learning. Metode tersebut memiliki penyimpan untuk setiap posisi yang ditemui selama permainan dengan tidak menghilangkan nilai yang ditentukan oleh prosedur Minimax. Hasilnya adalah jika terdapat posisi yang pernah ditenukan sebelumnya, akan dimunculkan sebagai posisi terminal pada pohon pencarian. Sehingga, pencarian akan semakin mudah karena nilai posisi diambil dari hasil pencarian yang telah dilakukan sebelumnya. Satu masalah awal yang ditemukan adalah program tidak mendukung untuk melangkah langsung menuju kemenangan
2. Game Sudoku
Game Sudoku menggunakan Algoritma Backtracking. Algoritma backtracking (runut balik) merupakan salah satu metode pemecahanmasalah yang termasuk dalam strategi yang berbasis pencarian pada ruang status. Algoritma backtracking bekerja secara rekursif dan melakukan pencarian solusi persoalansecara sistematis pada semua kemungkinan solusi yang ada. Oleh karena algoritma iniberbasis pada algoritma Depth-First Search (DFS) untuk mencari solusi persoalan secaralebih mangkus, maka pencarian solusi dilakukan dengan menelusuri suatu struktur berbentuk pohon berakar. Algoritma backtracking adalah suatu algoritma yang merupakan perbaikan dari algoritma brute force, secara sistematis mencari solusi persoalan di antara semua kemungkinan solusi yang ada.
Backtracking merupakan bentuk tipikal dari algoritma rekursif dan berbasis pada DFS dalam mencari solusi yang tepat. Selain itu, algoritma ini juga merupakan metode yang mencoba-coba beberapa keputusan sampai kita menemukan salah satu yang berjalan. Kita tidak perlu memeriksa semua kemungkinan solusi yang ada, tetapi cukup yang mengarah kepada solusi saja. Dengan memangkas (pruning) simpul-simpul yang tidak mengarah ke solusi, sehingga waktu pencarian dapat dihemat. Algoritma ini banyak diterapkan untuk program games dan permasalahan pada bidang kecerdasan buatan.
3. Game Slither.io
Game Slither.io sama seperti game Agar.io menggunakan Algoritma Greedy. Algoritma Greedy merupakan jenis algoritma yang menggunakan pendekatan penyelesaian masalah dengan mencari nilai maksimum sementara pada setiap langkahnya. Algoritma greedy adalah algoritma yang besifat heuristik, mencari nilai maksimal sementara dengan harapan akan mendapatkan solusi yang cukup baik. Meskipun tidak selalu mendapatkan solusi terbaik (optimum), algoritma greedy umumnya memiliki kompleksitas waktu yang cukup baik, sehingga algoritma ini sering digunakan untuk kasus yang memerlukan solusi cepat meskipun tidak optimal seperti sistem real-time atau game.
Bisa dikatakan bahwa algoritma ini merupakan algoritma yang digunakan pada game Slither.io, karena jika dilihat dari gameplaynya bahwa player harus bertahan hidup dengan tidak dimakan oleh ular lawan yang lebih besar dan menjadikan dirinya makin besar pada arena permainan dengan cara memakan makanan yang ada dan memakan ular lawan lain yang lebih kecil pada arena permainan.
4. Game Tetris
Game Tetris menggunakan Algoritma Brute Force. Algoritma ini akan mencari penempatan yang sesuai dengan prioritas. Pencarian solusi diantara susunan tumpukan balok akan dilakukan secara Brute Force. Algoritma ini akan mencari solusi paling menguntungkan untuk setiap sisi balok yang sedang jatuh. Pencarian solusi untuk setiap sisi dilakukan secara Brute Force. Apabila pada skala prioritas tertinggi memiliki lebih dari satu solusi terbaik yang sama, maka diantara solusi tersebut akan dibandingkan satu sama lain untuk mencari yang paling menguntungkan dengan standard prioritas selanjutnya, dan begitu selanjutnya. Apabila pada skala prioritas tertinggi tidak memiliki solusi, maka akan mencari solusi paling menguntungkan dengan skala prioritas selnjutnya, dan begitu selanjutnya. Apabila pada skala prioritas tertinggi hanya memiliki satu solusi paling menguntungkan, maka akan dibandingkan dengan solusi dari hasil pencarian solusi untuk sisi balok yang lain. Diantara setiap solusi sisi balok, dicari solusi yang paling menguntungkan sesuai skala prioritas di atas. Dan balok akan ditempatkan pada ruang tersebut.
5. Game Shooter
Game Shooter menggunakan Algoritma Breadth-First Search (BFS). BFS adalah algoritma yang melakukan pencarian secara melebar yang mengunjungi simpul secara preorder yaitu mengunjungi suatu simpul kemudian mengunjungi semua simpul yang bertetangga dengan simpul tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya, simpul yang belum dikunjungi dan bertetangga dengan simpulsimpul yang tadi dikunjungi , demikian seterusnya. Jika graf berbentuk pohon berakar, maka semua simpul pada aras d dikunjungi lebih dahulu sebelum simpul-simpul pad aras d+1.
Sumber :
https://vontyaput.wordpress.com/2015/06/14/algoritma-yang-digunakan-dalam-membuat-game/#sthash.074RH2aQ.dpuf
http://queensyaa.blogspot.co.id/2014/06/t3-game-snake.html
http://chachados.blogspot.co.id/2012/04/algoritma-pada-game-tetris.html
Komentar
Posting Komentar